Mungkin kehidupan ku tak seindah remaja-remaja lainnya. aku tak dapat bergerak bebas. Kondisi fisikku begitu lemah. Tiada hari tanpa obat. Mungkin itu semboyan yang berlaku untuk hidupku. Sejak SMP kondisi jantungku mengalami penurunan drastis. Setelah melakukan serangkaian tes kesehatan ternyata aku di diagnosa mengalami kebocoran jantung. Hari-hariku pun terasa semakin kelam dan kelabu. Bagiku tak ada satu hal pun yang dapat membuat kutersenyum. Menyendiri, hanya itu yang aku lakukan setiap hari di sekolah. Aku pun tak mempunyai banyak teman. Karena aku rasa aku tak membutuhkan teman untuk sisa hidupku yang tak lama lagi ini. Sesekali aku mendengarkan percakapan teman-temanku yang sibuk membicarakan pacar atau seseorang yg mereka sukai. Sungguh enak menjadi mereka yang mempunyai banyak waktu untuk bersenang-senang. Sedangkan aku apa ?? setiap hari aku dihantui oleh bayang-bayang kematian. Umurku tidaklah lama lagi. Untuk apa aku mempunyai pacar, untuk apa aku menyayangi seseorang ? hatiku sungguh sudah terasa beku. Aku muak mendengar percakapan teman-temanku itu. Sebenarnya aku ingin seperti mereka. Tapi keadaan berkata lain. Akhirnya aku putuskan beranjak dari tempat itu, aku menuju kantin. Tapi tiba-tiba, sekelilingku terasa gelap, aku tak dapat melihat apa-apa. Apa ini Tuhan ?“Hai.. kamu udah sadar ?” sapa suara lembut..“Siapa kamu ? kenapa aku ada di sini ?” jawabku kaget. “Kenalkan, aku Rezy. Tadi pas kamu mau ke kantin, kamu pingsan, aku kaget dan refleks langsung membawa kamu ke UKS.” “Ouh, terima kasih.” Jawabku dingin sambil berusaha bangun dari tempat tidur. Tapi ternyata kondisiku masih sangat lemah dan aku hampir terjatuh lagi. “Sama-sama, tapi siapa nama kamu ? lebih baik kamu istirahat dulu di sini. Jangan terlalu dipaksakan.” “aku irine” jawabku singkat sambil kembali duduk di kasur. “nama yang bagus.. oiya irine, aku ke kelas dulu yah.. kamu istirahat aja dulu disini. Ini nomer HP-ku. Kalau ada apa-apa kamu hubungin aja aku.” Ucap Rezy sambil memberikan secarik kertas pada irine. “iya, terima kasih.” Rezy berjalan keluar UKS. Tanpa aku sadari, mata ku tak lepas memandangnya. Aku pun tersadar dari lamunanku akan rezy. Dia hanya merasa kasihan padaku makanya dia berbuat baik seperti itu padaku. Gumam ku dalam hati. Tak Lama kemudian bel berbunyi 3x pertanda waktu pulang. Aku bergegas kembali ke kelas untuk membereskan barang-barangku dan segera menuju tempat sopirku menjemput. Di dalam mobil aku mengingat-ingat semua kejadian hari ini. Dan tiba-tiba bayangan rezy hadir kembali. Dan aku teringat bahwa aku belum sempat mengucapkan terima kasih pada rezy atas pertolongannya hari ini. Ku ambil secarik kertas pemberian Rezy yang berisikan nomer HP-nya. Pesan singkat mulai kuketik..Rez, makasih udah nolongin aku hari ini. *irine. segera ku kirimkan SMS itu pada rezy.Tidak ku sangka, rezy langsung meneleponku. “halo, irine..” “iya, ada pa rez?” “gapapa, aku mau nelepon kamu aja, aku pikir kamu ga akan ngehubungin aku.” “oh iya makasih ya udah nolongin aku. Dan maaf udah ngerepotin kamu.” “iya rine sama-sama. Kamu ga ngerepotin aku sama sekali. Yaudah kalo gitu kamu banyak2 istirahat ya. Biar cepet sehat.” “iya makasih.” Jawabku singkat sambil menutup telepon dari rezy. Hari demi hari terus berlalu. Rezy semakin rutin mengirim SMS, menelepon dan berkunjung ke rumah ku. Lambat laun. Aku mulai merasakan ada yang aneh dengan hati ini. Hatiku yang selama ini terasa beku mulai mencair berkat kehadiran Rezy mengisi hari-hariku yang sudah tidak lama lagi. Yaa .. benar.. hari-hariku yang sudah tidak lama lagi. Oh Tuhan.. mengapa ini harus terjadi padaku ? aku masih ingin hidup lebih lama lagi Tuhan.. aku ingin bersama Rezy.. aku mohon Tuhaaan L Suatu ketika Rezy mengajakku makan siang di café yang tak jauh dari sekolah kami. Sungguh senang hatiku saat itu. Untuk pertama kalinya aku merasa sangat senang. Tuhan tolong hentikan waktu saat ini. Karna ku tak ingin semua ini berlalu dengan cepat. Obrolan demi obrolan mengalir begitu saja diantara kami. Baru kali ini aku bisa selancar ini ngobrol dengan orang. Entah kenapa dadaku mulai sesak dan sangat sakit. Tapi aku tak menghiraukan itu. Sesaat kami terdiam. Kemudian Rezy memulai percakapan lagi. Tiba2 sekelilingku terasa gelap ?? lagi dan lagi aku tidak sadarkan diri. Kejadian seperti ini hampir terjadi padaku setiap hari. Sudah cukup lama aku tidak memeriksakan kondisiku. Akhirnya dengan paksaan mama, aku mau juga ke dokter. Dan alangkah terkejutnya aku ketika dokter mengatakan lubang di jantungku semakin besar dan umurku hanya tinggal menghitung bulan. 3 minggu lagi adalah hari ulang tahunku. Apa aku masih bisa merasakan ulang tahun ? apa aku masih bisa bersama mama, papa dan rezy ? Hari demi hari trus brlalu dan kondisiku pun semakin melemah. Ditambah dengan pengakuan rezy yg menyatakan dia sedang jatuh cinta pada seorang gadis. Oh Tuhan. Tak bisakah aku habiskan sisa waktuku dengan kebahagiaan bersama rezy ? hruskah hdupku berakhir seperti ini ? Sudah beberapa hari ini rezy tidak menghubungiku. Hingga hari ulang tahunku pun tiba. Sebuah surprise party sederhana mamah dan papah siapkan untukku. Dengan menggunakan kursi roda, aku dibantu mamah dan papah menuju halaman rumah belakangku. Pikiranku melambung tinggi, aku sangat berharap rezy ada di sini ikut merayakan ulang tahunku yg mngkin akan jdi yg terakhir. Oh tidak, apa yg kupikirkan rezy pasti sedang bersenang-senang dengan gadis pujaannya. Tapi perasaan apa ini ? aku merasakan rezy ada di dekatku. “mah, itu siapa yg lagi jalan ke sini?” tanyaku pada mamah. “Masa kamu ga tau itu siapa?” Jawab mamah dengan nada iseng. “itu rezy ya mah? Iyah kan ma itu rezy ?” tanyaku tidak sabar. Aku menoleh ke arah mamah dan papah, mereka hanya tersenyum. Entah dari mana aku dapatkan kekuatan untuk berlari menghampiri rezy. Tapi tiba-tiba sekelilingku terasa mulai gelap, tapi aku paksakan menghampiri rezy yg berjalan perlahan ke arahku. Hingga akhirnya dia berada tepat dihadapanku. “Rezy” sapaku lemah dengan air mata mengalir. “selamat ulang tahun ya irine.” Ucap rezy sambil memeluk irine. “terima kaa…” belum sempat irine menyelesaikan perkataannya, namun ia telah tak sadarkan diri dipelukan rezy.. “rine.. irine.. kenapa kamu diam dan lemas sekali?” tak ada sahutan apapun dari irine. Ternyata irine tak sadarkan diri lagi. Rezy segera menggendong irine membawa masuk ke kamarnya bersama mamah dan papah irine. Irine tak sadarkan diri untuk waktu yg cukup lama. Saat itulah mamah dan papah irine menceritakan penyakit dan perasaan irine pada rezy. Air mata tak henti mengalir di pipi rezy. Perasaan bersalah pun menyelimutinya. Mengapa ia tak pernah sadar bahwa irine mengidap suatu penyakit yg serius ?…. Irine maafiin akuu.. aku mohon kamu banguuun” Ucap Rezy sambil terus memegang tangan irine dan air mata yg tak henti mengalir. Tapi irine masih tak kunjung sadarkan diri.. mamah dan papah irine memutuskan untuk membawa irine ke rumah sakit dan irine langsung di rawat di ruang ICU. “om.. tante.. maafin aku udah bikin kondisi irine makin memburuk” ucap rezy lemas. “kamu ga salah ko rezy, sejak kenal dengan kamu.. irine jadi sering tertawa dan tersenyum.” Jawab mamah irine. “bu, irine sudah sadarkan diri dan boleh dijenguk.” Ucap dokter dari ruangan tempat irine di rawat. “Baik dokter, terimakasih” Tanpa pikir panjang, Rezy segera masuk ke ruangan irine. “Irineee.. kamu udah sadar?” sapa Rezy lembut. “Iyah rez, terimakasih ya kamu udah dteng k.ulang tahunku. Kehadatangan kamu merupakan kado terindah untukku. ” Jwab irine dengan suara parau yg sngat lemas. “iyah Irine…Irine maafkan aku, selama ini aku ga peka sama kondisi kamu, padahal kamu udah sering pingsan… kenapa kamu ga pernah cerita kondisi kamu ini ke aku rine??: tanya rezy dengan air mata yg mulai membanjiri pipinya. “Aku takut kamu ngejauhin aku karna penyakitku.” Kenapa kamu punya pemikiran kayak gitu rine ? aku ga akan seperti itu.. dan kalau aku tau kamu punya penyakit ini ? aku ga akan bikin kejutan kayak gini. maafkan aku beberapa hari ini aku bilang lagi suka sma cewe, beberapa hari ini aku ga ngehubungin kamu.. maafin aku irine…., sebenernya aku bohong.. aku sengaja bilang gitu ke kamu.. karena aku pengen ngasih kejutan ke kamu di hari ulang tahun kamu ini. Aku pengen nembak kamu hari ini irine…. Dari pertama aku ketemu sama kamu, aku udah sayang sama kamu…. “AKU CINTA KAMU IRINE” ucap rezy sambil memeluk Irine. “Terimakasih rez, tapi umurku udah ga lama lagi. Jadi semuany percuma.” Jawab irine sambil terisak. “aku ga peduli umur kamu udah ga lama lagi atau apalah itu, tapi aku mohon kamu jujur. Apa kamu juga sayang sama aku ?? jawab rine.” Paksa rezy. “Iya rez, dari awal aku ketemu kamu, aku juga udah sayang sama kamu.. tapii..” belum sempat irine menyelesaikan perkataannya rezy sudah memotong duluan “ kalu gitu kamu harus sembuh ya sayang, nanti aku akan ajak kamu ke tempat-tempat yg bagus” potong rezy menghibur irine. “makasih rezy” jawab irine singkat sambil kembali tiduran. “kamu banyak istirahat yah sayang, biar bisa cepet sembuh trus kita bisa..” “maafin aku Rezy.. aku cinta kamu dan cinta ini akan ku bawa sampai ku mati. Dan ini adalah saat terindah di sisa hidupku..” ucap irine dengan suara yg semakin pelan dan terpotong-potong. “iyah irine.. aku juga cinta sama kamu, aku sayang sama kamu, aku akan lindungin n jagain kamu terus.. makanya kamu cpet sembuh ya sayang..” ucap rezy tertunduk sambil menggenggam tangan irine. Tapi kali ini irine tidak menjawab perkataan rezy.. “Irine…irine… bangun irine.. aku mohoon irinee jangan tinggalin aku riiinn.. aku sayaaaang kamuuuu Iriiiiinee”.
THE END
Posting Komentar
Terimakasih